Milad ke 15 PKS

Acara Puncak Milad PKS yang diadakan di Lawang Sewu dan PRPP Semarang

Kader PKS Bekerja

Kader PKS Bekerja bersama Relawan Mengatasi Kebakaran

Relawan PKS Siaga Bencana

Relawan PKS Berkumpul Bersama Bersiaga Menghadapi Bencana.

Renungkanlah Wahai Kawanku..

Ada 2 Cara Menyebarkan Sinar, menjadi Lilin, atau menjadi Cermin yang memantulkan sinarnya.

Milad PKS ke 15 di Senayan

Acara peringatan Milad PKS di Senayan Jakarta dihadiri ratusan ribu kader dan simpatisan se DKI Jakarta

Sunday, April 28, 2013

Ketika Mereka Kagum dengan Qiyadah PKS

By Abdan Syakuro Lubis
Kuala Lumpur, Malaysia


Siang ini saya harus mengakhirkan jadwal makan siang saya. Manajer departemen kedisiplinan menggelar rapat pertemuan dengan seluruh Ketua dan Wakil Ketua seluruh Organisasi yang berada di kampus. Ustadz Razaq. Begitu kami biasa memanggilnya, dia adalah manajer kedisiplinan yang saya maksud. Ada hal menarik mengenai dirinya yang tidak bisa saya lupakan begitu saja, yaitu mengenai obrolan saat pertama kali kita bertemu, begini kisahnya...

Waktu itu sebenarnya saya tidak benar-benar bertujuan untuk menemuinya, saya hanya menemani teman saya yang saat itu ada perlu dengannya, setelah dipersilahkan masuk ke ruangannya kami pun duduk dan teman saya mulai menyampaikan perlu dan hal-hal yang ia ingin sampaikan kepada ustadz razak, setelah selesai dengan urusan tersebut Ustadz Razak pun mengalihkan pandangan ke arah saya

"Awak orang mane?" ,Tanya Ustadz Razak

"Jakarta pacik, Indonesia", jawab saya singkat

"Ohh iyeke? Ustadz Hidayat apa cerite?" (apakah ada kabar terbaru tentang Ustadz Hidayat?)

Seketika kening saya berkerut, yang saya ketahui bernama Hidayat hanyalah Qiyadah kita Doktor Hidayat Nur Wahid, namun rasanya tidak mungkin dia sedang membicarakan Doktor Hidayat karena sangat jauh jika saya berfikir berita mengenai beliau bisa sampai kesini, mungkin dia memikirkan tentang Ustadz Hidayat yang lain, melihat mimik kebingungan di muka saya Ustadz Razak pun menimpali.

"Hidayat Nur Wahid, tau tak?"

"Ohh ye ye tau tau", Jawab saya sumringah mengetahui yang dimaksud adalah benar Doktor Hidayat.

"Apa kabar ustadz Hidayat??

"Sehat stadz masih aktif dia"

"Belum jadi Presiden ke dia? haha" Tanya Ustadz Razak diiringi dengan tawa kecil.

Karena tidak tahu jawaban apa yang harus saya berikan saya pun hanya menjawabnya dengan senyum simpul yang agak dipaksakan.

Saya lupa apa kalimat pasti yang menjadi obrolan kami selanjutnya, namun saya ingat betul beliau melanjutkan obrolan kami dengan kalimat kekagumannya mengenai sosok doktor Hidayat, dari mulai kesantunan sampai intelektualitasnya. Dari mana beliau tau mengenai hal tersebut pun saya tidak tahu dari mana.

***

Sungguh diluar dugaan sebenarnya, seseorang yang berada diluar Indonesia bisa begitu simpatik dengan qiyadah PKS. Mungkin ia tidak mengenal Doktor Hidayat secara personal, bertemu pun tidak pernah, namun hati nurani takkan pernah berdusta. Orang yang baik akan selalu dikenal baik, orang yang tulus akan selalu dikenal tulus, tidak peduli pemberitaan orang lain tentang dirinya.

Banyak Ustadz, banyak Politisi yang mungkin Ustadz Razak kenal di Indonesia, ada beberapa menteri dan bahkan nama presiden yang sangat familiar di telinganya, tapi hanya sosok yang benar-benar membekas di hatinya yang ia ungkit dan ia tanyakan keadaanya.

Sosok yang penuh cinta, sosok yang selalu bekerja, sosok yang selalu menghadirkan harmoni antara dirinya dan orang yang berurusan dengan nya, sosok tersebutlah yang ada dalam diri Kader dan Qiyadah dari PKS, hal yang tidak pernah menarik untuk diberitakan bagi media.

Sejenak muncul rasa haru terbersit di hati ini, ada rasa rindu kepada qiyadah-qiyadah yang berada di Indonesia. Ustadz Hilmi Aminuddin, Ustadz Hidayat Nur Wahid, ataupun sang Soekarno muda Ustadz Anis Matta. Terlebih rasa rindu ini kepada mereka yang telah Allah panggil karena Allah lebih merindukan mereka. Syaikhut tarbiyah Ustadz Rahmat Abdullah maupun ibunda para anak palestina Ustadzah Yoyoh Yusroh. Kami rindu, teramat rindu..

Jika Ustadz Razak yang berada di negeri jiran saja bisa merasakan harmoni itu.. apalagi rakyat Indonesia?

Sebarkan Cinta. Terus Bekerja. Jalin Harmoni

*penulis: @rentos on twitter

PKS ingin Wujudkan Perpolitikan Indonesia seperti Liga Inggris




Partai Keadilan Sejahtera saat ini mengangkat tagline “Cinta, Kerja, dan Harmoni” untuk kegiatan politiknya. Langkah ini diharapkan bisa memupus praktik politik yang belakangan ini semakin kehilangan etika menjadi lebih atraktif dan menyenangkan bagaikan sepak bola Liga Inggris.

Demikian diungkapkan Ketua Bidang Humas Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (26/4/2013).

Menurut dia, demokrasi Indonesia saat ini sudah menyimpang dari pakem yang baik. Alih-alih memperkuat peran rakyat, demokrasi digenggam oleh chosen politik. Apalagi, praktik politik dinasti juga terus tumbuh.

“Jika kondisi terus berlanjut, umur demokrasi kita akan pendek, bahkan bisa segera tutup buku,” katanya.

Masyarakat semakin merasa tidak memiliki kepastian hukum. Konflik atau bentrokan masyarakat dengan aparat atau antar-masyakarat kian kerap muncul.

“Korupsi akan semakin marak dan penegakan hukum dilecehkan. Semua itu membentuk gambaran umum politik bernegara kita yang kehilangan etika,” katanya.

PKS berusaha keluar dari pakem pertarungan politik yang tidak “menyenangkan” itu. Caranya, dengan mengangkat tagline “Cinta, Kerja, dan Harmoni”. Partai ini menginginkan masyarakat merasakan ada sentuhan cinta dalam politik, selain juga kerja keras dan harmoni.

Ini pendekatan baru yang keluar dari alur selama ini, seperti Islam contra nasionalis atau tradisional contra modern. PKS ingin membangun kompetisi sehat yang menarik dan menyenangkan.

“Seperti kita lihat sepak bola Liga Inggris yang sangat kompetitif sekaligus sangat menarik. Aturan categorical jelas, manajemen baik, dan pemain serta manajer berkualitas,” kata anggota DPR RI itu. (KOMPAS.com)

Ketika Jurnalis Bicara Jujur tentang PKS

Edy A Effendi 
@eae18
Jurnalis (mantan Penulis Editorial Media Indonesia)



  1. Pagi ini seperti pagi kemarin, aku selipkan kepingan doa untukmu, agar hidupmu bermakna.

  2. Kalau mau jujur dan tanpa kebencian, setelah peristiwa Jakarta dan LHI, PKS menjadi partai kader paling solid.

  3. Banyak orang yang benci ke PKS karena dianggap sok Islam, terus membabibuta menghakimi partai kader paling solid ini. Obyektivikasi dikubur.

  4. Jangankan yg non Muslim, yang Muslim saja banyak yg benci ke PKS krn dianggap sok Islam dan wahabi. Mosok ustaz @hnurwahid wahabi? duh-duh

  5. Ranah politik memang memberi peluang orang untuk saling curiga, saling menjegal. Tak ada kesantunan dan tatakrama.

  6. Ketika ada orang bicara pada tataran obyektif perihal PKS dianggap kader PKS. Pola berpikir seperti ini tak jelas.

  7. Saya berdiri di luar pagar perkara. Di luar pagar perkara ini untuk menjaga kadar subyektif dan obyektif. Begitupun ketika melihat bola.

  8. Sudah bisa dipastikan, orang-orang liberal tak suka PKS. Yang tak liberal saja banyak yang tak suka. Muaranya satu, karena subyektivitas itu.

  9. Berdiri pada tataran obyektif memang butuh energi dan kontrol diri yang luar biasa. Aura subyektif memang selalu tumbuh dlm diri kita.

  10. Subyektivitas itu sangat manusiawi krn soal memilah n memilih. Tapi sebisa mungkin tak mengubur sikap obyektif ktk berdiri dlm pagar perkara.

  11. Banyak orang benci ke PKS karena soal poligami. Soal poligami ini bukan milik PKS tapi aturannya sudah jelas. Bukan aturan PKS. Aturan Quran.

  12. Saya berkicau pagi hari seperti inipun, pasti dituding kader PKS. saya jurnalis tak boleh ikut partai. hmm.

  13. Perjuangan mengusung kebenaran tak selamanya masuk dalam bingkai partai. ada pintu lain. Tapi tak ada salahnya jk kawans masuk lewat partai.

  14. Kekukasaan memang harus diambil tapi tak harus selalu berorientasi pada kekuasaan. ini kritik saya.

  15. Orang selalu mendikotomi partai, partai kader dan partai massa. Saya pikir, sejatinya partai itu ya persoalan kaderisasi bukan dinasti.

  16. Di dunia sepakbola saja harus ada kaderisasi kok. Barcelona dan MU, klub yang paling solid lakukan kaderisasi. Jangan kalah dong partai.

  17. Partai Demokrat akan jadi partai yang meneruskan tradisi PDIP, partai yang bersandar pada dinasti cc @SBYudhoyono.

  18. PPP dan PAN susah menjadi partai besar dan masuk empat besar. Kalau mau jujur, di dalamnya kropos -- Info pengurus DPP kedua partai.

  19. Hidup itu penuh warna. tapi beragama itu tak perlu warna, cukup satu warna. warna pelangi itu cukup untuk warna balon-balon saja.

  20. Balonku ada lima, rupa-rupa warnanya. Ya pas banget lirik ini untuk dasar negara Indonesia, Pancasila. Pantas saja, rupa-rupa hidupnya.

  21. Hidup itu soal memilah dan memilih. saya memilah dan memilih di luar pagar meskipun rohnya saya ada di dalam pagar.

  22. Mari kita memilah dan memilih. jangan takut dengan pilahan dan pilihan. Hidup itu harus punya sikap yang jelas dan tegas!

PKS Menyodok di Posisi 2 dalam Survei BERC




Bulaksumur Empat Research and Consulting (BERC)
Rilis Survei Jejaring Sosial dan Partai Politik   

Partai politik tidak dapat dipisahkan dari jejaring sosial karna hal ini sudah menjadi senjata baru bagi pemasaran partai politik kepada pemilih khususnya pemula. Akhir-akhir ini banyak partai politik yang mengambil tempat dijejaring sosial guna melakukan pemasaran jargon parpol maupun proses rekruitmen politik. Dengan memanfaatkan kekuatan kader yang melek akan teknologi informasi,  biasanya partai politik menjadikan jejaring sosial sebagai energi baru atau tim marketing politik (political marketing). Hal ini telah terbukti dapat menarik simpati pemilih pemula untuk dapat terlibat dan tertarik dengan partai politik tertentu.

Baru-baru ini Bulaksumur Empat Research and Consulting (BERC) Yogyakarta, mencoba merilis hasil survey internal nya yang dilaksanakan pada 5-10 Maret 2013 dengan metode  wawancara via telpon  kepada 410 responden penggunna jejaring sosial baik facebook maupun twitter. Responden berasal dari mahasiswa diempat kota besar, Yogyakarta, Jakarta, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan. Nyaris hampir semua responden (89,2%) menyatakan dapat mengenal partai politik melalui jejaring sosial. Ini menunjukkan jejaring sosial mampu menaikkan elektablitas partai politik di mata masyarakat umum dari semua golongan. Hanya 5,1 persen yang menyatakan tidak mengenal, dan sisanya 5,9 persen tidak tahu.  Responden yang rata-rata berasal dari pemilih pemula menilai jejaring sosial mampu memperkenalkan partai yang akan menjadi kontestan 2014. Jejaring sosial juga mampu menjadi marketing partai politik yang dapat menawarkan pelbagai program kerja maupun biografi sebuah partai politik disemua sendi kehidupan masyarakat.

“Pemanfaatan Jejaring sosial akan mampu mengurangi biaya iklan politik yang sangat tinggi dan membuat parpol lebih fleksibel lagi dalam melakukan direct selling pada masyarakat mengenai beberapa program partai yang sedang dan akan digelar. Partai pun dinilai mampu lebih bersahabat dan terasa lebih mengetahui persoalan rakyatnya melalui jejaring sosial. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya responden mengetahui pelbagai agenda sebuah partai politik melalui informasi yang di berikan melalui jejaring sosial. Bahkan ada beberapa partai politik yang mampu menarik kader maupun pemilih pemula melalui jejaring sosial terlihat disini para pemilih pemula yang selama ini belum tertarik terjun ke dunia partai politik akhirnya tertarik ikut nimbrung dalam partai politik dan menjadi kader masa depan”. Jelas Bambang Arianto, Peneliti Politik di Bulaksumur Empat Research and Consulting (BERC) Yogyakarta

Gejala korupsi politik yang berakibat menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik membuat semakin membesarnya gejala deparpolisasi. Hal ini membuat partai politik harus merevitalisasi pencitraan sebuah partai politik pada publik dengan cara-cara yang santun dan merakyat tentunya. Tingkat kedikenalan partai politik atau elektabilitas juga bisa diubah melalui jejaring sosial. Terbukti jejaring sosial dapat mengubah keadaan elektabilitas beberapa partai politik peserta pemilu 2014. Partai Nasdem menjadi partai yang paling dikenal di masyarakat jejaring sosial sebesar 17,3 persen, disusul Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 16,1 persen, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 15,7 persen, Gerindra 13,2 persen, Hanura 12,1 persen, Demokrat 7,9 persen, Partai Golkar 6,2 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 2,1 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1,7 persen,  Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 1,5 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 1,4 persen,  Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 0,7 persen dan yang tidak memberikan jawaban sebesar 4 persen. Hasil ini telah membawa kita untuk mampu melakukan pemetaan kekuatan kader partai politik dikalangan pemilih pemula. Hanya partai Nasdem, PKS, PDIP dan Gerindra, yang sampai saat ini mampu dengan sangat rapi melakukan pemasaran politik dalam merebut pemilih pemula melalui jejaring sosial.

“Tapi perlu diingat survey ini tidak bisa menjadi jaminan kita semua, karna responden hanya diambil dari pengguna jejaring sosial, dan hanya berasal dari empat Provinsi. Tapi apa pun itu, setidaknya hasil survei ini telah membawa kita untuk dapat mengambil sebuah catatan penting bagi partai politik peserta pemilu 2014, bahwa parpol harus tetap menjaga proses regenerasi dan kaderisasi. Parpol yang dapat menarik simpati pemilih pemuda sebagai kader dan membangun militasi kader baik itu melalui sekolah partai ataukah sekolah politik itulah parpol yang bisa berjaya dimasa depan.” Jelas Bambang Arianto.


*sumber: Pres Release Bulaksumur Empat Research and Consulting (BERC) (Sabtu 27 April 2013) 

PKS Konsolidasi Kader se-Dunia di Istanbul Turki



Perwakilan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) seluruh dunia menghadiri acara konsolidasi di Istanbul, Turki. Peserta yang datang merupakan utusan dari 22 negara yang tersebar di Asia, Eropa, Amerika, Afrika, dan Australia.

Konsolidasi ini digelar 3 hari, sejak Jumat kemarin hingga Minggu besok. Pertemuan dimulai dengan salat Jumat bersama di Masjid Biru di Istanbul. Masjid Biru (Blue Mosque) yang dibangun Sultan Ahmed pada abad ke-15 bersama museum Ayya Sofia merupakan peninggalan kekaisaran Romawi.

"Saya ingin semua kader bisa merasakan dan menghayati aura kebesaran Kekaisaran Otoman," ujar Presiden PKS, Anis Matta, dalam keterangan pers kepada Liputan6.com, Jumat (26/4/2013).

Acara sendiri akan diawali dengan mendengarkan pengarahan dari Presiden PKS. "Acara dimulai dengan pengarahan Presiden PKS di atas kapal yang melayari Selat Bosporus yang membelah Kota Istanbul menjadi dua bagian Asia-Eropa," ujar dia.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari ketua-ketua bidang berupa strategi PKS dalam memenangkan Pemilu 2014.

Konsolidasi ini diikuti oleh sekitar 100 orang terdiri dari DPP dan perwakilan PKS seluruh dunia. "Saat ini tercatat kader inti PKS yang berada di luar negeri sebanyak 7.000 orang dan merupakan kader parpol Indonesia terbesar di luar negeri," beber dia.(Ado/liputan6.com) 

Rukun Islam dan Prinsip Akhlak




I. TUJUAN UMUM

1.       Melakukun proses pensucian jiwa,peningkatan akhlak dan prilaku dan memiliki kebiasaan yang islami pada diri  dan masyarakaatnya.
2.       Mampu mengontrol diri  dan menjauhi diri dari sikap berlebihan, serta tidak mengumbar hawa nafsu .
3.       Meningkatkan kemampuan menerapkan akhlak islami  pada dirinya
4.       Mendidik pribadi muslim memilki rasa tangggungjawab yang besar serta kasih sayang kepada manusia.
5.       Mendidik pribadi muslim dalam melawan tradisi asing yang tidak islami pada diri, keluarga dan masyarakat.

II. T UJUAN TEORI (COGNITIVE)
1.       Menjelaskan kuatnya ikatan islam dengan akhlak.
2.       Menunjukan bahwa moral yang buruk indikasi dari lemahnya iman.
3.       Mejelaskan kedudukan akhlak terpuji dalam islam

III. TUJUAN AFEKTIF  DAN PSIKOMOTORIK (PRAKTIK)

1.    Tawadhu tidak sombong 
2.    Tidak mengumpat dengan aib manusia.
3.    Merasa malu  apabila melakukan ma'siat
4.    Tawadhu tanpa harus merasa terhinabersikap lemah lembut kepada manusia .
5.    Tidak mudah mengekor (ikut-ikutan)
6.    Jujur tidak berbohong
7.    Menghindari dari mencemooh orang lain
8.    Menjauhi ghibah ,mengadu domba,
9.    Menghindari menghardik
10.Menghindari memperolok-olok manusia
11.Menjauhi teman yang buruk akhlak

IV. PILIHAN KEGIATAN

Pilihan kegiatan yang bisa diselenggarakan  dalam halaqah adalah :
1.Kegiatan Pembuka
a.        Mengkomunikasikan tujuan kajian tazkiyah

2.    Kagiatan Inti:
a.Kajian tentang Rukun Islam dan Prinsip- prinsip Akhlak
b.      Berdikusi dan tanya jawab seputar tema kajian   ( lihat tujuan  Kognitif, afektif dan psikomotor)
c.     Penekanan dari murobbi tentang nilai dan hikmah yang terkandung dalam kajian tersebut

3.    Kegiatan Penutup:
                   a.   Tugas mandiri (kegiatan pendukung)
                   b.   Evaluasi



V.  Kegiatan-kegiatan  Pendukung (Pilihan)

1.       Membaca wirid muhasabah setiap hari
2.       Mengumpulkan teman-teman untuk saling mengawasi satu dengan lainnya dalam menjauhi kemaksiatan
3.       Berusaha menyiapkan note book untuk menyemangati prilaku terpuji
4.       Meluangkan waktu uuntuk mengingat bahwa Allah Mmaha Megawasi
5.       Membiasakan diri puasa sunnah
6.       Melakukan pembahasan tentang tazkiyah nafs dan terdorong untuk melakukannya
7.       Mengikuti kegiatan lingkungan yang positif


VI. Sarana-sarana Evaluasi dan Mutabaah
1.       Mempersiapkan soal-soal untuk didiskusikan sebegai penegasan batas  pemahamannya dan komitmennya
2.       Mengumpulkan informasi tentang komitmen mutarobbi akhlak terpuji,pada ucapan sikap dan prilaku
3.       Mengilaj(memperbaiki akhlak yang tidak baik pada mutaroobi


VII. Maroji` Tarbiyah Dzatiyah
1.       Akhlak muslim                                         Muhammad al-ghazali
2.       Nuzhatl Muttaqin Syarh Riyadussolihin  Mustafa al-Banna
3.       As-suluk Al-Ijtima’i                                 Hasan Ayyub
4.       Ihyaa ulumuddin                                       Abu Hamid al-Ghazali


Rukun Islam dan Prinsip-prinsip Akhlak

أركان الإسلام ومبادئ الأخلاق

                                  الاقراربالشهادتين- الصدق والإخلاص



                              _ إقامة الصلاة _ اجتناب الفواحش والمنكرات  



 أركان الإسلام     أداء الزكاة- تزكية النفس من البخل وتنمية روح التضامن

                   
                  صوم رمضان- ضبط النفس عن الشهوات



                                 حج البيت- التجرد لله


Penjelasan Rasmul bayan:


ISLAM DAN PRINSIP-PRINSIP AKHLAK

Rukun Islam;
  1. Mengucapkan dua kalimat syahadat,menuntut kejujuran dan keikhlasan
  2. menegakan shalat, berdampak pada mencegah kejahatan dan kemunkaran
  3. mengeluarkan zakat,dapat menghilangkan penyakit pelit dan mengembangkan semangat solidaritas
  4. puasa di bulan Ramadhan ,dapat mengendalikan diri syahawat(kecenderungan negative)
  5.  menunaikan haji ketanah suci,membentuk sikap totalitas kepada Allah


Rasulullah telah menjelaskan tujuan utama diutusnya beliau menjadi rasul dan minhaj yang jelas melalui sabdanya,
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُِتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَقِ
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempuranakan akhlak mulia."(HR.Malik).

Seolah-olah risalah yang alirannya telah ditentukan di dalam sejarah kehidupan, si pembawanya telah mengerahkan segenap tenaga utnuk memancarkan sinarnya dan mengumpulkan orang di sekitarnya. Tidak lebih dari sekedar memberi dukungan terhadap kemuliaan mereka dan menyinari kesempurnaan yang yang telah berkibar di depan mereka agar mereka berjalan menuju risalah itu dengan jelas dan gamblang.

 Dan sabdanya:"الدين حسن الخلق" Agama adalah akhlak yang baik(HR.Hakim).Begitu pentingnya akhlak dalam Islam seakan tidak ada ajaran agama kecuali akhlak.
Oleh karena itu akhlak menjadi landasan hidup dan  pijakan dalam  berbicara,bersikap dan berprilaku,sebagai mana firman Allah:

" Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung"(QS.Al-Qalam)..


Rukun Islam yang lima sangat erat kaitannya dengan akhlak;dua kalimat syahadt,shalat,zakat,shaum dan hajji tidak dapat dipisahkan dari prinsip-prinsip dan nilai-nilai akhlak.Setiap rukun dari rukun islam yang lima harus berdampak positif pada perubahan prilaku dan gaya hidup seorang muslim.

Dan ibadah yang disyariatkan Islam adalah sebagai pilar-pilar keimanan bukan sekedar ritual semu yang menghubungkan antara manusia dengan alam gaib yang misterius. Memberinya dengan berbagai amal serba samar dan gerak-gerik tanpa makna. Tidak, sekali lagi tidak,berbagai kewajiban yang dibebankan Islam kepada setiap muslim merupakan latihan yang berulang-ulang agar  terbiasa dengan akhlak yang benar dan senantiasa komitmen dengan akhlak tersebut apun kondisi yang dialaminya.

Ia tak ubahnya seperti senam yang sangat diminati orang. Dengan melakukannya secara kontinu ia berharap agar badannya sehat dan hidupnya sejahtera.

1.Syahadatain dan akhlak

Mengucapkan dua kalimat syahadat bukan kegiatan formalitas untuk menjadi muslim akan tetapi lebih jauh dan lebih dalam dari itu adalah bukti keyakinan yang kuat dan kejujuran yang sempurna serta keikhlasan yang mendalam dalam menerima islam sebagai system hidup.Oleh karena itu Rasulullah menegaskan barang siapa yang mengucapkan laa ilaaha illallah dengan dengan hati yang jujur maka ia masuk surga.
مَا مِنْ عَبْدٍ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ثُمَّ مَاتَ عَلَى ذَلِكَ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ
"Tidak ada seoang hamba yang mengucapkan laa ilaaha illallah kemudian mati dengankomitmenpadanya melainkan ia masuk surga"(HR.Bukhari)
وَمَنْ لَقِيَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ بِهِمَا غَيْرَ شَاكٍّ دَخَلَ الْجَنَّةَ

"Barang siapa yang menghadap Allah dengan dua kalimat syahadat tanpa meragukannya sedikitpun maka ia masuk surga"(HR.Ahmad)
 Dari dua hadits di atas sangat jelas bahwa mengucapkan dua kalimat syahadat bukan hanya sekedar ucapan lisan akan tetapi disertai dengan keyakinan,kejujuran hati dan komitmen untuk menjalankan tuntutannya dengan benar dan ikhlas.

2.Shalat dan akhlak

Al-Qur'an Al-Karim dan As-Sunnah Al-Muthahharah menyingkap hakikat ini. Shalat wajib misalnya, saat Allah memerintahkan melaksanakannya Dia juga menjelaskan hikmahnya.

Allah berfirman,

Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Menjauhkan diri dari keburukan dan mensucikan diri dari semua perkataan serta amal buruk adalah hakikat shalat. Nabi meriwayatkan dari Rabbnya,
إِنَّمَا أَتَقَبَّلُ الصَّلاةَ مِمَّنْ تَوَاضَعَ بِهَا لِعَظَمَتِي ، وَلَمْ يَسْتَطِلْ عَلَى خَلْقِي ، وَلَمْ يَبِتْ مُصراً عَلَى مَعْصِيَتِي وَقَطَعَ النَّهَارَ فِي ذِكْرِي ، وَرَحِمَ الْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَالأَرْمَلَةِ ، وَرَحِمَ المُصَابَ
"Sesungguhnya Aku menerima shalatnya seseorang yang tawadhu' karena keagungan-Ku, tidak sombong terhadap makhluk-Ku, tidak terus-menerus melakukan maksiat terhadap-Ku, menghabiskan siangnya untuk berzikir kepada-Ku, menyayangi orang miskin, ibnu sabil, dan janda, serta menyantuni orang yang terkena musibah." (Al-Bazzar).



3.Zakat dan Akhlak

Zakat wajib bukan pajak yang diambil dari kas. Namun, pertama-tama ia merupakan bentuk penanaman perasaan kasih sayang, penguat hubungan antar orang-orang yang saling mengenal, serta penyatuan lintas strata masyarakat.

Al-Qur'an menyebutkan tujuan dikeluarkannya zakat.


103.  Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.

Membersihkan dari daki-daki kekurangan dan mengangkat masyarakat ke tingkat keluhuran merupakan hikmah utama zakat.

Oleh sebab itu Nabi memperluas pemahaman sedekah agar seorang muslim beusaha untuk melakukannya,

تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيْكَ صَدَقَةٌ ، وَأَمْرُكَ بِالْمَعْرُوْفِ وَنَهْيُكَ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ ، وَإِرْشَادُكَ الرَّجُلَ فِي أَرْضِ الضَّلاَلِ لَكَ صَدَقَةٌ ، وَإِمَاطَتُكَ الأَذَى وَالشَّوْكَ وَالْعَظْمَ عَنِ الطَّرِيْقِ لَكَ صَدَقَةٌ ، وَإِفْرَاغُكَ مِنْ دَلْوِكَ فِي دَلْوِ أَخِيْكَ لَكَ صَدَقَةٌ ، وَبَصَرُكَ لِلرَّجُلِ الرَّدِيْءِ الْبَصَرِ لَكَ صَدَقَةٌ
"Senyum untuk saudaramu adalah sedekah, kamu memerintahkan yang ma'ruf dan mencegah yang mungkar adalah sedekah. Kamu membimbing seseorang di tempat tersesatnya adalah sedekah, serta kamu menujukkan jalan bagi orang yang lemah penglihatannya adalah sedekah. Kamu menyingkirkan duri, tulang dari jalan adalah sedekah. Mengosongkan embermu dengan mengisi ember saudaramu adalah sedekah. Menuntun orang buta  adalah sedekah " .......(Bukhari)

Ajaran semacam ini bagi masyarakah gurun pasir yang selama berabad-abad berada dalam permusuhan dan pertikaian mengisyaratkan tujuan yang dipaparkan oleh Islam, yang membimbing masyarakat Arab jahiliyah yang gelap gulita itu.

4.Puasa dan akhlak

Islam juga mensyariatkan puasa. Ibadah ini tidak dipandang sebagai larangan makan dan minum untuk rentang waktu tertentu. Namun ia dianggap sebagai tahapan larangan bagi jiwa manusia untuk memenuhi syahwatnya yang berbahaya serta keinginannya yang bejat.

Untuk menegaskan pengertian ini, Rasulullah saw bersabda,

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ ، وَالْعَمَلِ بِهِ فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
"Barangsiapa tidak meninggalkan persaksian palsu dan tidak meninggalkan perbuatan (karena persaksian palsu itu) maka Allah tidak punya kepentiangan apapun ketika ia meninggalkan makanan dan minumannya." (Bukhari).

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشُّرْبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ فَإِذَا سَابَكَ أَحَدٌ ، أَوْ جَهِلَ عَلَيْكَ ، فَقُلْ إِنِّي : صَائِمٌ
"Bukanlah puasa itu hanya sekedar tidak makan dan minum. Puasa itu adalah meninggalkan ucapann sia-sia dan kata-kata jorok. Jika seseorang mencacimu atau berbuat jahil kepadamu katakan saja, 'Aku sedang puasa.'" (Ibnu Khuzaimah).

Al-Qur'an juga menyebutkan buah puasa seperti halnya firman Allah,

"Diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa." (Al-Baqarah: 183).

5.Hajji dan akhlak

Mungkin seseorang mengira bahwa bepergian ke tampat suci, yang diwajibkan bagi siapa yang mampu dan dijadikan sebagai salah satu kewajiban Islam kepada pengkikutnya, hanya sebagai wisata dan jauh dari pesan-pesan moral dan nilai-nilai luhur yang kadang dimiliki oleh berbagai agama melalui ritual gaibnya.

Tentu ini tidak benar. Sebab Allah telah berfirman,

"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal." (Al-Baqarah: 197).

Inilah paparan ringkas tentang sebagian ibadah populer dalam Islam dan dikenal sebagai rukun-rukun utamanya. Jelaslah kiranya sejauh mana kuatnya hubungan antara agama dengan akhlak.

Ibadah yang berbeda inti dan tampilannya. Namun ia bertemu pada tataran tujuan sebagaimana yang digambarkan Rasulullah saw melalui sabdanya,
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempuranakan akhlak mulia."

Shalat, puasa, zakat, haji dan ibadah ketaatan lainnya yang ada pada ajaran Islam merupakan tangga menuju kesempurnaan ideal dan sarana mensucikan jiwa untuk memelihara dan meninggikan kualitas hidup. Perilaku yang mulia dan berkaitan erat dengan ibadah itu atau muncul akibat itu akan membuat seseorang memiliki tempat tertinggi dalam agama Allah.
Jika seseorang tidak mendapatkan apapun untk mensucikan hatinya, membersihkan otaknya serta mengeratkan hubungannnya dengan Allah dan dengan manusia maka orang itu gagal. Allah berfirman,

"Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, Maka Sesungguhnya baginya neraka jahannam. ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh Telah beramal saleh, Maka mereka Itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang Tinggi (mulia), (yaitu) syurga 'Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan)." (Thaha: 74-76)


Kelemahan Akhlak Bukti Lemahnya Keimanan

Iman adalah kekuatan yang memelihara seseorang dari dunia dan mendorongnya mencapai kemuliaan. Oleh karena itu ketika Allah menyeru hamba-Nya menuju kebaikan atau mewanti-wantinya melakukan kejahatan. Allah menjadikannya sebagai konsekuensi keimanan yang kokoh tertancap di dalam hati mereka. Betapa sering Allah mengucapkan hal ini di dalam kitab-Nya,
"Hai orang-orang beriman..."
Setelah itu Allah menyebutkan tugas yang dibebankan kepada mereka,

"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar." (At-Taubah: 119). Misalnya.

Pemandu risalah menjelaskan bahwa keimanan yang kuat akan melahirkan akhlak yang kuat pula. Dan kemerosotan akhlak disebabkan oleh lemahnya keimanan atau kehilangan keimanan. Tergantung bobot kejahatan yang ada.

Orang yang menyeramkan wajahnya dan rusak perilakunya melakukan serangkaian kejahatan dan tidak peduli kepada seorang pun. Rasulullah saw bersabda;

اَلْحَيَاءُ وَالإِيْمَانُ قُرَنَاءُ جََمِيْعًاً فَإِذَا رُفِعَ أَحَدُهُمَا رُفِعَ الآخَرُ
"Rasa malu dan keimanan saling terkait satu sama lainnya. Jika salah satunya hilang,  hilang pula yang lain." (Hakim dan Thabari).

Orang yang menyakiti tetangganya dan selalu mengatakan hal-hal buruk kepada mereka. Agama memberi penilaian kepadanya sebagai suatu kekerasan. Seperti apa yang dikatakan oleh Rasulullah,
وَاللهِ لاَ يُؤْمِنُ، وَاللهِ لاَ يُؤْمِنُ وَاللهِ لاَ يُؤْمِنُ. قِيْلَ : مَنْ يَا رَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ : اَلَّذِي لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ
"Demi Allah, ia tidak beriman. Demi Allah ia tidak beriman. Dan demi Allah ia tidak beriman." Ada yang bertanya, "Siapa ya Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Orang yang apabila tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya." (Al-Bukhari).

Anda juga mendapati ketika Rasulullah mengajarkan para pengikutnya agar berpaling dari kesia-siaan dan menjauhi kasak-kusuk. Beliau bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْ لِيَصْمُتْ
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya berkata yang baik atau diam." (Bukhari).

Demikianlah kemuliaan ditanam dan dikokohkan hingga muncul buahnya. Itu semua bersumber dari kejujuran dan kesempurnaan iman.

Hanya saja sebagian orang yang mengaku sebagai muslim menggampangkan ibadah wajib. Di hadapan msyarakat Islam mereka menampakkan seolah-olah sangat peduli untuk melaksanakan ibadah itu. Dan pada saat yang sama mereka melakukan perbuatan yang bertentangan dengan akhlak mulia dan keimanan yang sesungguhnya.

Nabi mengancam orang-orang yang mencampur-campur seperti itu dan mewanti-wanti ummatnya.

Sebab meniru bentuk-bentuk ibadah dapat dilakukan siapa saja yang tidak mampu menangkap ruhnya atau tidak bisa naik sesuai dengan tingkatannya.

Bisa jadi seorang anak kecil dapt meniru gerakan shalat dan melafalkan doa-doanya.

Bisa jadi seorang artis dapat memerankan ketawadhu'an dan memeragakan ibadah paling penting.

Namun, semuanya tidak ada gunanya dan tidak menunjukkan kebenaran keyakinan dan kebersihan motivasi.

Ukuran kemuliaan dan dan kebersihan perilaku harus menggunakan parameter yang tidak pernah salah, yakni akhlak yang luhur.

Dalam hal ini terdapat hadits dari Nabi bahwa seseorang berkata kepada beliau,
يا رسول الله . إن فلانة تذكر من كثرة صلاتها وصيامها وصدقتها غير أنها تؤذي جيرانها بلسانها فقال : " هي في النار " ثم قال : يا رسول الله فلانة تذكر من قلة صلاتها وصيامها ، وأنها تتصدق " بالأثوار من الأقط " ـ بالقطع من الجبن ـ ولا تؤذي جيرانها . قال : " هي في الجنة


 "Ya Rasulullah, si Fulanah itu diceritakan banyak shalatnya, puasanya, dan sedekahnya. Hanya saja ia sering menyakiti tetangganya dengan lisannya." Rasulullah menjawab, "Wanita itu ada di neraka." Lalu orang itu berkata lagi, "Ya Rasulullah, si Fulanah itu sedikit shalatnya, puasanya, dan sedekahnya. Ia hanya bersedekah dengan sepotong keju saja namun tidak menyakiti tetangganya. Rasulullah menjawab, "Wanita itu berada di surga."

Jawab beliau menunjukkan nilai akhlak yang luhur. Juga ditegaskan bahwa sedekah adalah ibadah sosial yang manfaatnya merembet kepada orang lain. Oleh karena itu sisi kuantitasnya berbeda dengan ibadah shalat dan puasa, yang secara lahir merupakan ibadah pribadi.

Rasul Islam tidak cukup hanya dengan menjawab pertanyaan. Beliau perlu menjelaskan hubungan antara akhlak dan keimanan yang sesungguhnya dan ibadah yang benar lalu menjadikannya sebagai asas kebaikan dunia dan akhirat.

Permasalahan akhlak lebih penting dari itu semua. Perlu bimbingan yang berkelanjutan dan nasihat yang berkesinambungan agar tertanam kokoh di dalam hati dan pikiran. Bahwa iman, kebaikan, dan akhlak adalah komponen yang inetral dan saling terkait. Tidak ada orang yang dapat memisah-misahkannya.
Pada suatu hari beliau pernah bertanya kepada para sahabat,

"أَتَدْرُوْنَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوْا: المُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ، فَقَالَ: المُفْلِسُ مِنْ أُمَّتَي مَنْ يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَزَكَاةٍ وَصِيَامٍ، وَيَأْتِي وَقَدْ شَتَمَ هَذَا، وَقَذَفَ هَذَا، وَأَكَل مَالَ هَذَا، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا، وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطِى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يَقْضِيَ مَا عَلَيْهِ، أَخَذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ، ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

"Tahukah kalian siapa orang bangkrut itu?" Mereka menjawab, "Orang bangkrut menurut kami adalah yang tidak punya dirham dan harta benda." Beliau bersabda, "Orang bangkrut di kalangan ummatku adalah sseorang yang datang pada hari Kiamat nanti dengan shalat, zakat, dan puasanya. Ia datang pada hari itu dan sebelumnya pernah mencaci si ini, menuduh si ini, memakan harta si ini, menumpahkan darah si ini, dan memukul ini. Maka yang ini diberi dari kebaikannya (ibadahnya) dan itu dari kebaikannya (ibadahnya). Jika kebaikannya sudah habis sebelum melunasi tanggungannya diambillah dari kesalahan mereka dan dilemparkan kepadanya. Lalu orang itu dilemparkan ke dalam neraka." (Muslim)

Itulah orang bangkrut. Seperti seorang pedagang yang memiliki dagangan di tokonya senilai seribu. Sementara ia punya hutang senilai dua ribu. Bagaimana mungkin orang malang ini menjadi kaya?

Seorang taat beragama yang melakukan banyak ibadah lalu setelah itu banyak melakukan dosa. Wajahnya muram. Dekat dengan permusuhan. Bagaimana mungkin ia menjadi seorang yang bertakwa?

Diriwayatkan bahwa untuk permaslahan ini Nabi membuat perumpaan yang dekat. Beliau bersabda,
قال : " الخلق الحسن يذيب الخطايا كما يذيب الماء الجليد ، والخُلق السوء ، يفسد العمل كما يفسد الخل العسل
"Akhlak yang baik melarutkan kesalahan sebagaimana air melarutkan tanah keras. Akhlak buruk itu merusak amal sebagaimana cuka merusak madu." (Al-Baihaqi).

Jika keburukan berkembang dalam diri, bahayanya menyebar, dan risikonya mengganas. Seseorang bisa terlepas dari agamanya sebagaimana orang telanjang terlepas dari pakaiannya. Lalu anggapan sebagai orang beriman menjadi palsu. Lalu adakah nilai agama tanpa akhlak? Apa pula pengertian kerusakan walaupun ada afiliasi kepada Allah?

Untuk mengukuhkan prinsip-prinsip yang tegas tersebut, hubungan antara keimanan dan akhlak yang kuat. Nabi bersabda,
يقول النبي الكريم : " ثلاث من كن فيه فهو منافق ، وإن صام وصلى وحج واعتمر ، وقال إني مسلم : إذا حدث كذب ، وإذا وعد أخلف ، وإذا اؤتمن خان
"Ada tiga hal yang jika berada pada seseorang ia menjadi munafik. Kendatipun ia puasa, shalat, haji, umrah, dan mengatakan dirinya muslim: jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia ingkar, dan jika diberi amanah ia khianat." (Muslim).

Beliau bersabda di riwayat lain,
وقال في رواية أخرى : " آية المنافق ثلاث ، إذا حدث كذب ، وإذا وعد أخلف ، وإذا عاهد غدر ، وإن صلَّى وصام وزعم أنه مسلم " !.

"Tanda munafik ada tiga: Jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia ingkar, dan jika diberi amanah ia khianat."

Beliau bersabda lagi,
أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ كَانَ مُنَافِقاً خَالِصاً ، وَمَنْ كَانَ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا : إِذَا أؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَثَ كَذَبَ ، وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ
"Ada empat hal yang jika berada pada seseorang ia menjadi munafik murni. Dan siapa yang padanya terdapat satu ciri berarti padanya ada satu ciri kemunafikan sampai ia meninggalkannya: Jika diberi amanah ia khianat, jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia ingkar, dan jika bertikai ia curang." (Bukhari).
---oo0oo---